Situ Cisanti Pangalengan, Juni 2017.
- S I T U C I S A N T I -
Pangalengan, Juni 2017
"Kuy Ga Nih Pak?"
Masih episode jalan-jalan ke Pangalengan. Setelah puas mengelilingi hutan dan popotoan di Curug Panganten, pada hari kedua kami di Pangalengan, saya dan teman-teman memutuskan untuk mengunjungi sebuah danau yang berlokasi sekitar 24 km di arah Tenggara dari pusat Pangalengan. Nama danau ini adalah Situ Cisanti.
Untuk sampai kesini, kami harus berkendara dengan sepeda motor selama hampir dua jam. Rutenya tidak serumit rute menuju Curug Panganten, karena hanya tinggal mengikuti jalan besar dari pusat Kecamatan Pangalengan.
Meskipun 24 km dapat dikatakan sebagai jarak yang cukup jauh, hamparan kebun teh yang nampak bak permadani tebal berwarna hijau, hingga berbagai macam gedung bernuansa kolonial dapat membuat 24 km terasa menjadi kurang jauh untuk sekedar berkendara santai menikmati pemandangan yang memanjakan hati.
Sayangnya saya dan teman-teman tidak sempat mengabadikan foto-foto pemandangan kebun teh dan gedung kolonial karena kami tidak berhenti sepanjang jalan, karena kami berangkat sudah cukup siang saat itu.
Sesampainya disana, mata kami disambut dengan pemandangan danau luas dikelilingi pohon-pohon tinggi dan perbukitan, hidung kami tak henti dibuat menarik nafas yang panjang karena aroma segar air pegunungan yang dapat membuat rileks, serta telinga kami seperti diterapi oleh suara aliran air yang membuat suasana di Situ Cisanti saat itu menjadi semakin syahdu!
Tanpa berlama-lama, langsung saja, POPOTOAN!
Tuh, Benerkan! Pemandangannya super duper bikin rileks. Pohon-pohon hijau, air pegunungan yang jernih, dan gunung tinggi yang nyempil adalah kombinasi yang lengkap buat kita yang sehari-hari sibuk dengan rutinitas pekerjaan di kota besar yang bikin stress! Oiya,jalan setapak di Situ Cisanti juga cukup lebar, jadinya nyaman banget buat jalan kaki mengelilingi danau yang lumayan luas ini. Jadi ga perlu takut kepeleset apalagi kecebur kalau lagi jalan ngelilingin danau ini. Hehehe. Selain menjadi pemandangan yang indah, pohon-pohon rindang yang mengelilingi danau ini juga dapat berfungsi sebagai payung alami, jadi ga perlu takut kulitnya jadi hitam karena ngelilingin danau ini siang-siang, karena pohon-pohon rindang disini bakal ngelindungi kamu dari teriknya sinar matahari. Selain foto-foto pemandangan disana, kami juga bernarsis ria selama beberapa jam, untuk nambah-nambah stock DP, dan Stock foto untuk di post di instagram. CUSSSSSS!
Untuk sampai kesini, kami harus berkendara dengan sepeda motor selama hampir dua jam. Rutenya tidak serumit rute menuju Curug Panganten, karena hanya tinggal mengikuti jalan besar dari pusat Kecamatan Pangalengan.
Meskipun 24 km dapat dikatakan sebagai jarak yang cukup jauh, hamparan kebun teh yang nampak bak permadani tebal berwarna hijau, hingga berbagai macam gedung bernuansa kolonial dapat membuat 24 km terasa menjadi kurang jauh untuk sekedar berkendara santai menikmati pemandangan yang memanjakan hati.
Sayangnya saya dan teman-teman tidak sempat mengabadikan foto-foto pemandangan kebun teh dan gedung kolonial karena kami tidak berhenti sepanjang jalan, karena kami berangkat sudah cukup siang saat itu.
Sesampainya disana, mata kami disambut dengan pemandangan danau luas dikelilingi pohon-pohon tinggi dan perbukitan, hidung kami tak henti dibuat menarik nafas yang panjang karena aroma segar air pegunungan yang dapat membuat rileks, serta telinga kami seperti diterapi oleh suara aliran air yang membuat suasana di Situ Cisanti saat itu menjadi semakin syahdu!
Tanpa berlama-lama, langsung saja, POPOTOAN!
- STOCK DP BARU -
Sebenarnya, formasi awal kami ke Pangalengan adalah ber-lima (Saya, Anu, Dhio, Bedul, Azka) tapi waktu pulang dari curug panganten, Azka tidak enak badan, jadi kami hanya ber empat menuju Situ Cisanti. Meskipun gaada fotonya, Azka berjasa besar bagi kami karena telah menyiapkan tempat untuk menginap, sehingga budget berlibur kami saat itu menjadi sangat rampinggggg!
Situ Cisanti adalah destinasi terakhir kami sebagai mahasiswa, pasukan travelling yang modal 'kuy' doang, semoga suatu saat nanti dapat terlaksana trip ber-lima lagi yah gaes! Salam rindu!
Best Regards,
Calvin Alfonso

Komentar
Posting Komentar