Gunung Putri Lembang, April 2017

-  G U N U N G   P U T R I  -

Lembang, April 2017

Damai dan tenang. Dua kata itulah yang pantas untuk menggambarkan suasana lingkungan di destinasi wisata Gunung Putri. Tidak jauh berbeda dengan tempat wisata lainnya di Kota Bandung, Gunung Putri juga menawarkan suguhan pemandangan serba hijau dengan udara yang sejuk sebagai penghilang penat dan pelepas jenuh bagi para masyarakat kota yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan pekerjaan yang membosankan. Namun, keistimewaan di tempat ini adalah keberadaan benteng peninggalan pemerintah Belanda yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Bagi anda yang senang popotoan, tempat ini sangat layak untuk dijadikan pilihan. Dari sekian banyak spot-spot popotoan menarik, ada tiga spot foto yang dapat dijadikan pilihan utama, yang pertama adalah tebing dengan pemandangan Lembang secara keseluruhan, yang kedua hutan pinus, dan yang terakhir adalah benteng belanda yang tadi sudah saya sebutkan

Rute untuk mencapai lokasi ini pun tidak begitu sulit. Dari alun-alun lembang, tinggal belok kiri menuju jalan Jayagiri (ikuti jalur menuju Tangkuban Parahu). Tapi jangan sampai terlewat, karena tidak lama kemudian, kita akan melihat plang bertulisan 'Gn. Putri belok kiri' yang akan menuntun kita memasuki sebuah gang (Satu gang dengan plang menuju Villa Osmond). Ukuran plang ini tidak terlalu besar, jadi pastikan mata anda sigap untuk mencari. Setelah melihat plang, kita belok kiri menuju sebuah gang dan melewati perumahan warga, lalu kita hanya tinggal mengikuti jalan karena tempat tujuan kita terletak diujung jalan. Bagi para mahasiswa atau pelajar, harga tiket masuk gunung putri cukup terjangkau, karena tidak sampai Rp.10.000,-. Hanya saja kita harus membawa persediaan air minum cukup banyak, karena perjalanan mengitari kawasan gunung putri lumayan menguras tenaga.
(Photo by Calvin Alfonso)
Perjalanan kami ke Gunung putri pagi itu merupakan perjalanan yang sama sekali tidak direncanakan, karena awalnya saya dan beberapa teman saya bertujuan untuk popotoan di air terjun pelangi yang terletak di Parongpong. Pagi itu, kami berangkat pukul 6 agar dapat kembali sebelum makan siang dan berisitrahat di kosan.Ternyata, air terjun pelangi yang menjadi tempat tujuan kami saat itu sedang dalam masa perbaikan sehingga wisatawan tidak bisa turun sampai ke air terjunnya. Terpaksa, saya dan teman-teman saya mengurungkan niat untuk popotoan di Curug Pelangi.

Agar tidak pulang dengan tangan hampa, saya mengusulkan untuk mengganti tempat tujuan kami ke sebuah tempat wisata baru (bagi kami) di daerah Lembang yang belum pernah kami sambangi sebelumnya. Beberapa bulan sebelumnya ketika hendak menghadiri sebuah acara kampus, saya sempat 'nyasar' dan melihat sebuah tempat wisata yang baru (bagi saya) di Lembang, tempat wisata tersebut terlihat menarik karena  dari luar kita dapat melilhat pohon-pohon pinus menjulang tinggi. Saat mengusulkan, saya belum tahu bahwa nama tempat wisata ini adalah 'gunung putri' karena sewaktu nyasar beberapa bulan sebelumnya saya tidak sempat melihat plang  dengan tulisan nama tempat wisata tersebut.

Setelah sedikit berunding, akhirnya teman-teman saya setuju dan kami memutuskan untuk mengubah tempat tujuan ke tempat wisata yang saya sarankan tersebut. Perjalanan dari Curug Pelangi ke Gunung Putri tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit. Setelah sampai, kami segera memarkir motor, lalu membeli karcis masuk.

Ternyata, Gunung Putri sama sekali tidak mengecewakan. Setelah melalui jalur yang menanjak, kami disuguhi pemandangan rumah-rumah di Lembang yang begitu indah karena lapisan awan tipis menyelimuti atap rumah-rumah tersebut sehingga membuat kami seakan-akan sedang berdiri di samudra di atas awan.

 
     

Setelah puas popotoan dengan latar hamparan rumah-rumah di Kecamtan Lembang, kami melanjutkan perjalanan menuju hutan pinus. Sepanjang perjalanan, kami beberapa kali bertemu dengan mengunjung lain yang sedang berkemah di Gunung Putri. Sekedar info, selain bagus untuk di jadikan tempat hunting foto, Gunung Putri juga dapat dijadikan tempat berkemah bagi anda yang ingin merasakan bermalam di alam terbuka dengan budget yang minim. Setelah berjalan sekitar 15 menit, kami tiba di hutan pinus. Pemandangan di Hutan Pinus tidak kalah cantiknya. Ratusan pohon Pinus terhampar luas dengan pola yang teratur membuat kami semakin terkagum saat itu. Langsung saja, kami mengeluarkan kamera dan memulai popotoan babak 2.

   

Kami menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengeksplorasi keindahan hutan pinus Gunung Putri saat itu. Rasanya tidak akan habis pose yang akan terpikirkan bila berada disana. Selain keindahan pohon pinus yang berjejer rapih, berbagai macam fasilitas juga tersedia untuk menambah keindahan foto disana, mulai dari kursi dari potongan batang pohon, ayunan kayu, hingga ranting melengkung yang menjadi keunikan hutan pinus di Gunung Putri ini. Setelah cukup puas dengan hasil popotoan yang kami dapat, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke bekas bunker milik pemerintah kolonial. Namun, kondisi lokasi yang licin dan becek tidak memungkinkan kami untuk mengeksplorasi eksotisme dari benteng tersebut, sehingga tidak begitu banyak hasil foto yang kami dapatkan.Terlebih lagi, setelah melihat jam, ternyata waktu sudah menunjukan pukul setengah tiga sore, dengan berat hati kami segera beranjak dari Gunung Putri dan kembali ke kosan masing-masing untuk beristirahat.

Best regards,
Calvin Alfonso.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer